Selasa, 06 Januari 2015

Apakah Hak Asasi Manusia adalah Kebebasan Tanpa Batas?


Pengertian HAM

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri manusia sejak manusia lahir yang tidak dapat diganggu gugat dan bersifat tetap. Dalam istilah modern, yang dimaksud dengan hak adalah wewenang yang diberikan oleh undang-undang kepada seseorang atas sesuatu tertentu dan nilai tertentu. Hak asasi dibagi menjadi dua yaitu:

a.    Hak asasi alamiah manusia sebagai manusia, yaitu menurut kelahirannya, seperti: hak hidup, hak kebebasan pribadi dan hak bekerja.
b.    Hak asasi yang diperoleh  manusia sebagai bagian dari masyarakat sebagai anggota keluarga dan sebagai individu masyarakat, seperti hak memiliki, hak berumah-tangga, hak mendapat keamanan, hak mendapat keadilan dan hak persamaan dalam hak.

Sesuai dengan pengertian hak tersebut maka hak sangat berkaitan dengan kewajiban, dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu memiliki kewajiban menjaga hak-hak individu lain.




Pembahasan HAM

1.    Hak Asasi Alamiah Manusia

Hak Asasi Alamiah Manusia adalah hak dasar manusia yang dianugrahkan oleh yang Maha Pencipta. Tidak ada manusia yang dapat membatalkan kelahiran seorang bayi dan tidak ada yang berhak menghentikan kehidupan seseorang. Namun bentuk pelanggaran pada hak asasi alamiah manusia ini sangat jelas telah terjadi di era modern ini. Pembunuhan telah merajalela, nyawa seorang manusia bagai tak ada artinya dibanding harta berlimpah, bayi tak berdosa harus digugurkan untuk menutupi aib orangtuanya, bahkan ada yang bunuh diri karena tak sanggup menanggung beban hidup. Sungguh, di era modern ini IPTEK yang berkembang tidak berbanding lurus dengan akhlaq manusianya.

 

2.    Hak asasi yang diperoleh manusia sebagai bagian dari masyarakat

Hak manusia sebagai makhluk sosial, makhluk yang saling bergantung dengan makhluk yang lainnya. Manusia memilik nafsu selayaknya manusia, namun nafsu atau keinginan tersebut harus sesuai dengan kemanusiaan. Ada takaran, status, posisi dan ketentuan yang sesuai tidak dilebihkan atau dikurangkan. Contoh penyimpangan yang membuktikan pemahaman yang salah tentang Hak Asasi Manusia:

a.    Wanita yang berpenampilan seperti laki-laki, dan sebaliknya


Sumber: www.pinterest.com




Pengertian hak asasi tersebut memang tidak menyinggung gender, maka baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Namun pada hakekatnya hak asasi tersebut harus tetap berlandaskan atas kodrat manusia yang sesungguhnya. Sebagai contoh, wanita yang berpakaian seperti laki-laki. Para wanita ini beranggapan hak asasi mereka untuk berpenampilan, mempunyai cara pandang dan bersikap selayaknya laki-laki. Namun hal yang demikian sudah menyimpang dari kodrat manusia. Begitu pula jika laki-laki yang berpenampilan seperti wanita, bahkan hal yang demikian sudah menjadi lapangan pekerjaan di beberapa sudut ibukota. Apa memang sudah menjadi Hak Asasi Manusia ?

b.    Wanita yang mengenakan pakaian minim.


Sumber: www.blogspot.com

Bagi mereka hal tersebut adalah hak mereka, namun bagi masyarakat pada umumnya penampilan mereka tersebut dapat mengganggu terutama kaum pria. Bukankah salah satu hak manusia adalah terlindung kehormatannya? Dan dengan pakaian minim tersebut wanita sudah melanggar hak asasinya sendiri, hak asasi untuk dapat dihormati dan dimuliakan.

c.    Pernikahan sesama jenis.


Sumber: www.republika.com

Pernikahan adalah janji suci sepasang manusia untuk saling melengkapi dan melindungi dalam membangun kehidupan. Namun fenomena tidak lazim yang sudah dilegalkan oleh beberapa negara adalah pernikahan sesama jenis. Suatu hal yang tak masuk akal manusia karena kodrat manusia adalah tertarik pada lawan jenis.

Ternyata telah sangat jauh penyimpangan yang terjadi terhadap hak asasi manusia, dimulai dari pemahaman yang salah tentang hak asasi manusia itu sendiri. Fenomena-fenomena diatas hanya beberapa contoh penyimpangan yang umum terjadi disekitar kita, bahkan telah dianggap biasa dan seakan-akan dilegalkan oleh negara. Masih banyak jenis penyimpangan yang telah terjadi di lingkungan masyarakat. Penyimpangan tersebut dilakukan oleh pelaku terhadap dirinya sendiri bukan oleh orang lain. Jika penyimpangan tersebut terus dianggap biasa, maka akan sangat mungkin terjadi penyimpangan-penyimpangan lain terhadap hak asasi manusia. Hal yang lebih buruk lagi, peradaban manusia dapat kembali ke masa-masa primitive dan kebodohan.

Alangkah baiknya jika kita dapat memperbaiki pemahaman terhadap HAM, minimal mencegah timbulnya penyimpangan HAM yang lain. Dengan memperbaiki akhlak masyarakat dan dimulai dari diri sendiri, memperbaiki hubungan bermasyarakat. Karena HAM adalah keinginan dari fitrahnya manusia maka jika manusia tersebut memiliki akhlak yang benar maka hak yang dituntutnya dan kewajiban yang dijalaninya akan sesuai dengan kodrat manusia.
Referensi:
http://www.angelfire.com/id/sidikfound/ham.html
https://www.pinterest.com/angelchick789/being-a-tomboy-is-fun/
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/02/05/n0i3qf-skotlandia-setujui-pernikahan-sejenis
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar