Ini buatku, kamu, dia, kalian, dan mereka..
sebuah karangan tak jarang ilusi
Bukan hal yang penting biasa dianggap penting..
Tapi hal yang penting biasa dianggap penting..
Jika memang tidak penting buat apa ditanya penting..
Hal yang penting jarang dianggap penting.
Sudah jelas penting tapi masih tetap tidak penting..
Dari awalnya tidak penting jadi dianggap penting..
Sedikit bisa jadi tidak penting..
Banyak mungkin penting..
Sedikit ini tapi banyak itu akhirnya tidak penting menjadi penting..
Banyak ini tapi sedikit itu akhirnya penting menjadi tidak penting..
Bagaimana? Penting tidak? Atau tidak penting?
Zsazsa, 27 Nopember 2012
Selasa, 27 November 2012
Kamis, 15 November 2012
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF HOMESCHOOLING BAGI ANAK
ABSTRAKSI
Zsazsa Novia
Khairunnisa, DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF HOMESCHOOLING BAGI ANAK, ditulis dalam
rangka melengkapi Tugas Ilmu Sosial Dasar Tahun2012
Dosen
Pembimbing : Ira Windarty
Kata Kunci:
Anak-anak, homeschooling, dampak positif, dampak negatif.
Semakin terdengar
oleh telinga kita dari media massa seperti televisi, majalah, atau bahkan internet
tentang para selebriti anak-anak sampai remaja yang bersekekolah dengan
fasilitas homeschooling dikarenakan berbagai alasan seperti pekerjaan, waktu
yang tersita dan banyak lagi. Namun seiring banyaknya “kabar” yang beredar
mengenai sekolah formal, semakin banyak
orangtua yang menyekolahkan anak-anak mereka dengan sistem ini. Anak-anak
mereka bukan dari kalangan selebriti yang waktunya banyak tersita oleh syuting,
fashion show, talkshow, casting atau aktifitas intertainment lainnya. Mereka dari
kalangan masyarakat, pada umumnya mereka memilih homeschooling sebagai pilihan
pendidikan anak mereka agar anak mereka lebih terfokus pembelajarannya. Tapi setiap
pilihan mengandung resiko, salah satunya adalah pergaulan. Sistem homeschooling
tidak mengajarkan anak untuk berkelompok, bertukar pendapat dan bersosialisasi.
Namun mereka, orangtua yang memilih anak mereka mengenyam pendidikan ini
menjadikan sosialiasi sebagai alasan.
LATAR BELAKANG
Munculnya kesan kian terpuruknya mutu dan citra
pendidikan Indonesia seringkali membuat orang tua semakin enggan atau sedikit
merasa " risih " untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah
formal. Hal ini disebabkan beberapa hal, diantaranya mereka telah menyadari,
kalau sistem pendidikan kita telah ditempatkan sebagai usaha komersil oleh kaum
kapitalis sehingga terkesan mahal.
Bermula dari paradigma berfikir masyarakat yang mulai cenderung kritis itulah salah satu faktor yang menyebabkan mereka terbangun landasan berfikirnya untuk melakukan terobosan mencari pendidikan alternatif. Niatan awal dibentuknya pendidikan alternatif oleh masyarakat ini tidak lain adalah sebagai bentuk usaha mereka mencari bentuk pendidikan yang murah dan lebih baik. salah satu pendidikan alternatif itu adalah Home Schooling.
Home Schooling berasl dari bahasa Inggris yaitu Home dan Schooling. Home berarti rumah dan Schooling berarti bersekolah. jadi, Home Schooling berarti bersekolah di rumah. maksudnya yaitu kegiatan yang biasanya dilakukan di sekolah dilakukan di rumah.
Menurut Agus Salim, Home Schooling berarti memindahkan segala potensi yang ada disekolah dibawa kerumah. hal ini bermaksud agar segala potensi yang ada dalam diri anak dapat dikembangkan dan di ajarkan di rumah.
Home Schooling juga sama dengan Home Education yaitu pendidikan yang dilakukan secara mandiri oleh keluarga, dimana materi-materinya di pilih dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Bermula dari paradigma berfikir masyarakat yang mulai cenderung kritis itulah salah satu faktor yang menyebabkan mereka terbangun landasan berfikirnya untuk melakukan terobosan mencari pendidikan alternatif. Niatan awal dibentuknya pendidikan alternatif oleh masyarakat ini tidak lain adalah sebagai bentuk usaha mereka mencari bentuk pendidikan yang murah dan lebih baik. salah satu pendidikan alternatif itu adalah Home Schooling.
Home Schooling berasl dari bahasa Inggris yaitu Home dan Schooling. Home berarti rumah dan Schooling berarti bersekolah. jadi, Home Schooling berarti bersekolah di rumah. maksudnya yaitu kegiatan yang biasanya dilakukan di sekolah dilakukan di rumah.
Menurut Agus Salim, Home Schooling berarti memindahkan segala potensi yang ada disekolah dibawa kerumah. hal ini bermaksud agar segala potensi yang ada dalam diri anak dapat dikembangkan dan di ajarkan di rumah.
Home Schooling juga sama dengan Home Education yaitu pendidikan yang dilakukan secara mandiri oleh keluarga, dimana materi-materinya di pilih dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
HOMESCHOOLING
Lahirnya Homeschooling bisa dilacak di tahun
1964. Di tahun itu, seorang guru yang bernama John Caldwell Holt menulis sebuah
buku yang berjudul How Children Fail. Di buku itu Holt mengatakan bahwa
kegagalan akademis seseorang anak bukan disebabkan oleh aktivitas pembelajaran
di sekolah akan tetapi karena sekolah itu sendiri. Holt berkata, “The human
animal is a learning animal; we like to learn; we are good at it; we don’t need
to be shown how or made to do it. What kills the processes are the people
interfering with it or trying to regulate it or control it” (manusia adalah
binatang yang belajar; kita senang belajar; kita baik dalam belajar; kita tidak
butuh petunjuk atau disuruh melakukannya. Yang menghilangkan proses itu adalah
campur tangan manusia lain atau usaha untuk mengaturnya atau mengontrolnya).
Banyak dari keluarga di Amerika saat itu yang
merespon positif pemikiran Holt. Mereka benar-benar mendidik anak-anak mereka
di rumah. Dalam proses pelaksanaannya para orang tua itu berkorespondensi
dengan Holt. Hingga akhirnya di tahun 1977, Holt menerbitkan majalah yang
banyak berisi informasi-informasi mengenai pelaksanaan homeschooling.
Setelah Holt, pemikiran mengenai Homeschooling
ini diteruskan oleh Raymond dan Dorothy Moore. Mereka mengatakan bahwa sekolah
formal dapat merusak anak secara akademis, sosial, mental bahkan psikologis.
Menurut mereka anak-anak akan jauh lebih baik jika mereka dididik oleh orang
tua mereka sendiri, dari pada oleh seorang guru sekolah formal yang
paling berbakat dan paling bersemangat sekalipun. Pemikiran Raymond dan Dorothy
Moore merupakan bentuk dukungan dari pemikiran Holt sebelumnya. Holt pernah
menulis, “I want to make it clear that I don’t see home schooling as some
kind of answer to badness of schools. I think that the home is the proper base
for the exploration of the world which we call learning or education. Home
would be the best base no matter how good the schools were” (Saya perjelas
bahwa homeschooling bukan jawaban atas jeleknya kualitas sekolah. Saya
kira rumah adalah tempat yang tepat untuk menjelajah dunia yang kita sebut
sebagai belajar atau pendidikan. Rumah tetap tempat terbaik dibandingkan
sekolah terbaik sekalipun).
Namun
di Indonesia lahirnya Homeschooling
bermula dari sebuah kisah yang masyhur dari pahlawan kita, Haji Agus Salim.
Seorang tamu yang bernama Jef Last heran dengan kefasihan Islam Salim, anak
laki-laki Agus Salim, dalam berbahasa Inggris. Padahal tidak ada seorangpun
dari anak-anak Agus Salim yang disekolahkan.
Anak-anak
Agus Salim adalah produk pertama dari Sekolah Rumah (Homeschooling) yang
diselenggarakan oleh warga Indonesia. Agus Salim tidak menyekolahkan
anak-anaknya karena alasan politis. Saat itu, seluruh sekolah dimiliki oleh
penjajah Belanda. Harga diri Agus Salim sebagai pribumi lah yang menahannya
untuk tidak memasukkan semua anaknya di sekolah penjajah. Dan menurut
sejarahnya, Homeschooling diselenggarakan oleh keluarga yang karena
kondisi mengharuskan adanya praktek sekolah rumah. Orang yang bertugas
mengoperasikan mercu suar misalnya. Letak mercusuar yang begitu terpencil tidak
memungkinkan bagi anak-anak petugas untuk mengenyam pendidikan di sekolah
formal. Homeschooling yang jadi pilihan.
B. DAMPAK-DAMPAK
HOMESCHOOLING
Tapi
beserta itu tetap ada kekurangan yang akan membawa homeschooling menjadi
jauh lebih buruk dibandingkan sekolah formal, inilah diantaranya :
Dampak Negatif
a.
Minimnya Sosialisasi Anak.
Menurut
Daniel Goleman, sifat alamiah manusia adalah bersosialisasi dengan orang lain.
Bahkan struktur otak kita juga telah disiapkan untuk bergaul dengan manusia
lain. Maka, kurangnya sosialisasi akan sangat bepengaruh pada tumbuh kembang
seorang manusia. Mendidik anak di dalam rumah akan mengurangi jam sosialisasi
seorang anak dengan teman sebayanya. Berbeda ketika mereka belajar di sekolah.
Di sekolah, seorang anak akan berinteraksi dengan anak-anak sebaya lainnya. Dan
inilah kelebihan sekolah formal dibandingkan dengan homeschooling.
b.
Jika orang tua tidak memiliki latar belakang pendidikan guru.
Jika
orang tua tidak memiliki latar belakang pendidikan guru, dapatkah orang tua
mengajari anak-anaknya?, bisa. Tapi kemungkinan berhasilnya tidak selalu.
Mengajar membutuhkan teori dan pengalaman sekaligus. Guru-guru di sekolah telah
memiliki kualifikasi ini. Pengalaman mereka menangani berpuluh-puluh murid akan
sangat berperan dalam membantu anak-anak belajar dengan sebaik-baiknya.
c.
Kurikulum yang kurang standar
Memang
orang tua bisa mendapatkan kurikulum dari Dinas Pendidikan setempat untuk
menyelenggarakan sekolah rumah. Tapi pengimplementasian kurikulum dengan
sebaik-baiknya belum tentu dapat dilaksanakan setiap orang tua.
d.
Pelajaran yang tidak dikuasai orang tua.
Ini
sangat mengganggu. Orang tua yang tidak memiliki latar belakang pendidikan guru
akan sangat kesulitan dalam memberikan pelajaran tertentu kepada anak-anaknya.
Pelajaran Matematika misalnya. Pelajaran ini tidak banyak penggemar. Atau
pelajaran bahasa Inggris. Tidak semua orang menyukai bahasa asing ini.
e.
Mahalnya fasilitas dan buku-buku
Melaksanakan
homeschooling, berarti harus menyediakan fasilitas dan buku-buku yang
tidak murah harganya. Orang tua dengan ekonomi yang tidak mencukupi tentu akan
sangat kesulitan dalam memenuhinya.
f.
Ketidakmampuan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif.
Untuk
melaksanakan homeschooling diperlukan lingkungan yang nyaman dan aman
untuk melakukan eksplorasi. Ini bukan hal yang mudah, karena untuk itu
diperlukan ruangan yang cukup luas. Di negara kita, dimana masih banyak orang
yang melakukan sosialisasi dengan bertamu ke rumah orang lain, pemilik sebuah
rumah pasti menginginkan rumah yang besih dan rapi di mata tamunya. Sedangkan
ketika menyelenggarakan homeschooling, rumah kemungkinan besar akan
menjadi tidak rapi. Siapkah orang tua?
g.
Ketidakmampuan orang tua menjadi teladan dan fasilitator.
Ini
penting. Sebab, anak-anak belajar dengan meniru orang dewasa di sekitarnya. Siapkah
orang tua? Mayoritas orang tua tidak pernah mengalami proses belajar melalui homeschooling.
Tapi mereka belajar di sekolah formal. Sangat besar kemungkinannya mereka hanya
semacam “memindahkan” sekolah ke rumah. Padahal sekolah formal dan homeschooling
jauh berbeda.
h.
Ketidaksiapan orang tua untuk terus belajar.
Di
zaman ini orang tua semakin sibuk dengan kegiatan-kegiatan ekonomi dan sosial
yang sangat menyita waktu. Sempatkan mereka untuk belajar banyak hal demi
menunjang behasilnya proses belajar di rumah. Bukan hal yang mudah.
Kekurangan-kekurangan
di atas bukannya tidak dapat ditemui di sekolah formal. Tapi, walaupun begitu,
pasti lebih minimal mengingat tempat itu memang sejak awal disiapkan sebagai
tempat belajar. Berbeda dengan rumah yang disiapkan sebagai tempat untuk
tinggal dan melepas lelah serta berinteraksi sesama anggota keluarga. Bisa jadi
pemikiran Holt mengenai homeschooling benar. Tapi ketidaksiapan orang
tua bisa menjadi masalah yang serius. Selain itu, sekolah tetap mempunyai
keunggulan yang tidak dimiliki oleh sekolah rumah. Yang paling penting dari
sekolah formal, menurut saya, adalah interaksi anak dengan teman sebayanya,
dengan guru. Di sekolah mereka belajar untuk bekerja sama, untuk mempertahankan
pendirian dan berempati. Hal inilah yang disebut sebagai Hidden Curriculum.
Ini tidak bisa ditemukan dalam homeschooling karena interaksi anak yang
sangat terbatas.
Dampak
Positif
1.
Home Schooling mengakomodasi
potensi kecerdasan anak secara maksimal karena setiap anak memiliki keberagaman
dan kekhasan minat, bakat, dan ketrampilan yang berbeda-beda. potensi ini akan
dikembangkan secara maksimal bila keluarga memfasilitasi suasana belajar
yang mendukung dirumahnya sehingga anak didik benar-benar merasa at home dalam
proses pembelajarannya.
2. Metode ini mampu menghindari pengaruh lingkungan negatif yang mungkin akan dihadapi oleh anak di sekolah umum.pergaulan bebas, tawuran, rokok, dan obat-obatan terlarang menjadi momok yang terus menghatui para orang tua sedangkan mereka tak dapat mengawasi putra putrinya setiap waktu.
3. Dengan Home Schooling kecerdasan anak akan berkembang secara penuh karena anak diberikan kebebasan untuk belajar. Home Schooling memberi banyak keleluasaan bagi anak didik untuk menikmati proses belajar.
4. Setiap siswa Home Schooling di beri kesempatan untuk terjun langsung mempelajari materi yang disediakan.
2. Metode ini mampu menghindari pengaruh lingkungan negatif yang mungkin akan dihadapi oleh anak di sekolah umum.pergaulan bebas, tawuran, rokok, dan obat-obatan terlarang menjadi momok yang terus menghatui para orang tua sedangkan mereka tak dapat mengawasi putra putrinya setiap waktu.
3. Dengan Home Schooling kecerdasan anak akan berkembang secara penuh karena anak diberikan kebebasan untuk belajar. Home Schooling memberi banyak keleluasaan bagi anak didik untuk menikmati proses belajar.
4. Setiap siswa Home Schooling di beri kesempatan untuk terjun langsung mempelajari materi yang disediakan.
MENYELAMATKAN
SEKOLAH
Walaupun
belum berkembang secara masif, homeschooling bisa menjadi ancaman yang
serius bagi kelangsungan sekolah formal di masa mendatang. Seiring dengan
perkembangan zaman yang tidak bisa dibendung lagi, sekolah mestinya terus
melakukan perubahan ke hal-hal yang lebih baik.
Perubahan
yang saya maksud; Pertama, Melatih guru secara kontinyu.
Universitas-universitas kita sudah saatnya memperbanyak penelitian tentang
metode pembelajaran terbaik yang cocok dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Setelah itu, mereka menyelenggarakan pelatihan terhadap guru secara
berkesinambungan. Kedua, Proses pembelajaran yang dapat melayani
beragam kecerdasan dan gaya belajar. Riset Howard Gardner menunjukkan bahwa
sekolah yang hanya melayani dua tipe kecerdasan dan menghasilkan murid-murid
yang putus sekolah. Di sekolah model ini, anak-anak dengan kecerdasan tertentu
merasa tidak diperhatikan dalam proses pembelajaran.
Yang
Ketiga adalah Sistem penilaian yang sekarang harus dirubah. Kita
semua tahu bahwa semua orang belajar dari kesalahan. Maka kita harus menghargai
kesalahan sebagai langkah untuk mencapai keunggulan. Murid-murid harus
dimotivasi agar berani mengambil resiko.
Inilah
beberapa hal yang harus dilakukan untuk menyelamatkan sekolah. Kita perlu
menjaga kepercayaan orang tua terhadap sekolah. Filosofi yang dipakai Holt
dalam menggagas homeschooling adalah bahwa belajar harus dialami setiap
orang secata natural. Dan menurut Holt, sekolah tidak menyediakan atmosfir ini.
Maka, saat ini kita dihadapkan pada dua pilihan: kita harus menyediakan proses
belajar yang natural di sekolah formal, atau jika tidak, sekolah akan menemui
ajalnya.
Daftar Pustaka
http://afa-belajar.blogspot.com/2012/05/homeschooling.html
Selasa, 13 November 2012
PENGARUH FACEBOOK TERHADAP PENDIDIKAN ANAK-ANAK
ABSTRAKSI
Zsazsa Novia Khairunnisa, PENGARUH FACEBOOK TERHADAP ANAK-ANAK, ditulis dalam rangka melengkapi Tugas Ilmu Sosial
Dasar Tahun2012
Dosen Pembimbing : Ira Windarty
Kata Kunci: Anak-anak, Facebook, dampak.
Dewasa ini anak-anak hingga remaja merupakan pengguna facebook terbanyak. Namun yang mengkhawatirkan adalah tidak sedikit mereka menjelajah di dunia maya tanpa kontrol dan pengawasan orangtua atau bahkan orang tua mereka sama sekali tidak dapat mengoperasikan media sosial network tersebut.
LATAR BELAKANG
Perkembangan
teknologi saat ini sangat berkembang pesat dan dapat dinikmati oleh berbagai
macam lapisan masyarakat di berbagai dunia. Salah satunya adalah internet yang
sekarang ini banyak digunakan semua orang, dari anak kecil, remaja, sampai
orang dewasa. Penggunaan internet di Indonesia saat ini sangat berkembang
pesat. Jumlah pertambahan pengguna Internet di Indonesia dalam 1 tahun
belakangan ini mencapai angka 1000% atau berarti pertumbuhan 10 kali lipat.
Internet memberikan kemudahan untuk kita dalam mencari informasi apa saja yang
kita butuhkan, misalnya mengenai pengetahuan, hiburan, kesehatan, dan
lain-lain. Selain itu, internet dapat juga sebagai tempat untuk berinteraksi
sosial atau membangun relasi dengan setiap orang dari berbagai belahan dunia. Di beberapa tahun yang lalu di saat Indonesia belum mengenal dunia internet, para
masyarakat kebanyakan masih menggunakan cara yang sangat alami untuk berkomunikasi dengan
sesamanya, baik itu melalui surat menyurat, ataupun melalui media telepon rumah, yang mana
media tersebut sangat modern di zamannya.
Berkembangnya teknologi masa kini pastinya juga sangat berpengaruh terhadap masyarakat yang ada di
dalamnya. Sebagai contohnya negara-negara yang sangat mempengaruhi perkembangan teknologi di dunia ini maju saat ini sangatlah banyak,
mulai dari negara barat Amerika Serikat, hingga tetangga kita sendiri yaitu Jepang.
Saat ini, telah ada media
jejaring sosial yang dapat menghubungkan para masyarakat terhadap sesamanya
dengan mudah. Media jejaring sosial tersebut sering kita kenal dengan nama
Facebook, Twitter, Skype dan lain
sebagainya. Penggunannya pun juga sangatlah banyak mulai dari kalangan orang
tua, mahasiswa, dosen, guru, serta anak-anak di kalangan SD. Dari perkembangannya
zaman pun juga dapat terlihat meningkatnya pengguna yang seharusnya media ini
digunakan oleh orang dewasa.
Pengaruh positif serta negatifnya
pun juga bisa dilihat di kehidupan nyata dari mulai orang dewasa hingga anak-anak. Tak dapat
kita pungkiri, banyak para orang tua yang mengajarkan jejaring sosial kepada
anak-anak mereka untuk berkomunikasi. Padahal jejaring sosial tersebut jika tidak
digunakan untuk hal-hal yang baik maka dampaknya akan sangat negatif terhadap
perkembangan psikologis anak di masa pertumbuhannya.
PEMBAHASAN
Pengertian Facebook
Facebook didirikan oleh Mark
Zuckerberg pada 4 Februari 2004, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid
Ardsley High School. Atau dapat juga diartikan facebook adalah sebuah web jejaring
social yang memungkinkan para pengguna dapat menambahkan profil dengan
foto, kontak, ataupun informasi personil lainnya dan dapat bergabung dalam
komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya.
Bagi yang sudah mempunyai
account facebook, untuk mulai beraktifitas di facebook dan berinteraksi dengan
pengguna lain kita wajib masuk / login terlebih dahulu via halaman facebook login. Sedang bagi pengguna
baru / belum pernah daftar sebelumnya, tentu diwajibkan untuk mendaftar dahulu
supaya mendapatkan account facebook
baru. Kita tinggal memasukkan username (nama
pengguna), alamat email, kata sandi, tanggal lahir, dsb seperti yang diminta di
form registrasi dilanjutkan dengan langkah-langkah seperti yang diminta, sangat mudah memang. Lalu,
bagaimana untuk yang belum punya email, apakah bisa mendaftar facebook? Bisa, namun harus membuat account email terlebih dahulu
pada alamat www.yahoo.com.
Yang pada mulanya pengunaannya
hanya diperuntukkan bagi mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan
selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston
College, Universitas Boston, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU,
Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak
perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun
waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki
alamat surat-e suatu universitas dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan
situs jejaring sosial ini.
Selanjutnya dikembangkan pula
jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar.
Sampai akhirnya, pada September 2006 Facebook mulai membuka pendaftaran bagi
siapa saja yang memiliki alamat email. Pada waktu itu jumlah pengguna facebook
terus bertambah. Sampai beberapa perusahaan besar seperti friendster, Viacom,
bahkan Yahoo tertarik untuk membeli/mengakuisisi facebook. Tapi semua tawaran
tersebut ditolak oleh Mark Zuckerberg sebagai pendiri Facebook meskipun harga
yang ditawarkan terbilang fantastis. Friendster menawar 10 juta US dollar,
Viacom 750 juta US dollar, dan yahoo 1 Milyar US dollar.
Pada akhirnya, langkah yang
diambil Zuckerberg
tersebut sangatlah tepat karena facebook terus berkembang dan pada 2007
terdapat penambahan 200 ribu account baru perharinya. Lebih dari 25 juta user
aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Sampai pada 2009, penghasilan
facebook mencapai nominal 800 juta US dollar. Malahan di tahun 2010 sempat ditaksir angka akan
melambung mencapai lebih dari 1 Milyar US dollar. Yang mana sumbernya ditaksir
dari hasil periklanan. Untuk jumlah pengguna, di tahun 2010 lalu, sudah melebihi angka
500 juta user. Dan pada bulan Oktober
2012 kemarin, pengguna facebook sudah mencapai angka 1 miliar user yang dapat
diartikan 1 dari 7 orang manusia bumi merupakan pengguna facebook.
Pengaruh Facebook terhadap
Anak-Anak
Dampak
positive Facebook bagi anak-anak- Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
- Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial, anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
- Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
- Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka yang berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
Dampak negative Facebook bagi
anak-anak
1. Menggangu
konsentrasi belajar anak
bagi anak-anak
jejaring sosial seperti facebook memiliki banyak pengaruh termasuk terhadap
prestasi di sekolah. Berikut ditampilkan hasil dari pengamatan mengenai
prestasi sekolah anak sebelum dan sesudah menggunjakan facebook.
Sebelum Siswa
menggunakan facebook
No
|
Nama Siswa
|
Intensintas
Penggunaan Faceboook/hari
|
Intensitas
Belajar/hari
|
Nilai Prestasi
|
1
|
Siswa 1
|
-
|
3 jam
|
85
|
2
|
Siswa 2
|
-
|
2 jam
|
80
|
3
|
Siswa 3
|
-
|
2 jam 30 menit
|
83
|
4
|
Siswa 4
|
-
|
1 jam
|
75
|
5
|
Siswa 5
|
-
|
1 jam 30 menit
|
78
|
Setelah Siswa menggunakan facebook
No
|
Nama Siswa
|
Intensitas
Penggunaan Facebook/hari
|
Intensitas
Belajar/hari
|
Nilai Prestasi
|
1
|
Siswa 1
|
3 jam
|
1 jam
|
75
|
2
|
Siswa 2
|
1 jam 30 menit
|
45 menit
|
70
|
3
|
Siswa 3
|
2 jam 30
menit
|
50 menit
|
73
|
4
|
Siswa 4
|
1 jam
|
30 menit
|
60
|
5
|
Siswa 5
|
2 jam
|
35
enit
|
65
|
Dari hasil
pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi anak sesudah menggunakan
facebook sangat merosot bahkan intensitas jam belajar mereka berkurang. Disini
sangat terlihat jelas bahwa penggunaan facebook pada anak dapat membawa
pengaruh negatif terhadap prestasi, mereka akan
terbiasa dengan waktu yang mereka gunakan untuk berakses dengan teman-temannya.
2.
Mengganggu kesehatan
Jika anak-anak terlalu sering mengakses komputer ato
elektroonik yang lainnya, akan memudahkan mereka terganggu kesehatannya, baik
mulai dari gangguan makan, tidur, obesitas, serta gangguan mata yang
diakibatkan karena mereka sering menatap layar komputer ato laptop secara
sering.
3.
Mengurangi sosialisasi anak-anak terhadap
lingkungan
Pengaruh dari facebook yang lainnya adalah membuat
anak-anak tidak peduli dengan lingkungan sekitar nya, karena mereka akan sibuk
dengan teman-teman nya di facebook, mereka akan masa bodoh dengan segala
sesuatu yang ada disekelilingnya.
4.
Memudahkan anak-anak untuk mengakses
gambar-gambar yang tidak mendidik
Dari facebook jika tidak di batasi serta di beri pengertian
terhadap anak-anak, maka akan memudahkan mereka mengakses segala macam foto
yang mereka mau, bahayanya jika mereka bisa mengakses foto-foto yang tidak
senonoh di facebook. Karena di facebook sangat banyak sekali gambar yang
memudahkan mereka untuk mengetahui dari sana.
5. Mengurangi tingkat pemahaman bahasa
Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di
dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu
banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk-beluk
berkomunikasi di kehidupan nyata – seperti bahasa tubuh dan nada suara –
menjadi berkurang. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa
di situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit untuk membedakan
antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata. Hal ini
tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal
ejaan dan tata bahasa.
6.
Banyak penipuan
Penipuan sangatlah banyak sekali di facebook, bagi
anak-anak yang tidak mengetahui hal ini dapat membahayakan mereka. Bahayanya
mereka dapat di tipu dan di culik, bisa juga mereka di perjual belikan untuk di
perdagangkan. Maka dari itu, wajib bagi orang tua untuk waspada terhadap
hal-hal semcama ini di facebook, agar para orang tua dapat memberi wacana bagi
anak-anak mereka.
7.
Menghamburkan uang
Bagi anak-anak yang tidak mempunyai komputer dan alat
elektronik lainnya untuk mengakses internet, maka biasanya dari mereka sering
datang ke warnet untuk mengakses internet, dan pastinya mereka akan menggunakan
jejaring sosial untuk bermain bersama teman-temannya di sana.
8.
Berkurangnya waktu untuk keluarga
Kebersamaan dalam keluarga adalah nomer satu, biasanya
slogan seperti itu tidak berlaku bagi facebookers, menurut mereka, teman-teman
di facebook lah yang nomer satu. Tidak jarang, perhatian terhadap keluarga jadi
berkurang.
9.
Mengakibatkan perselisihan
Tidak adanya kontrol di dalam penggunaan facebook, serta
pengguna facebook yang belum bisa berfikir secara dewasa, mengakibatkan adanya
perselisihan di dalamnya.Namun, banyak nya perselisihan ini, tidak mengurangi pengguna facebook untuk berkomunikasi termasuk anak-anak.
KESIMPULAN
Media jejaring sosial saat ini memang sangat sering digunakan sebagai media utama untuk berkomunikasi, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak juga memanfaatkan media tersebut. Facebook adalah jejaring sosial yang perkembangannya sangat pesat di kalangan remaja dewasa ini. Facebook menduduki rangking pertama sebagai jejaring sosial yang terlaris diantara jejaring-jejaring sosial lainnya. Tercatat perkembangan penggunaan facebook oleh masyarakat Indonesia yang mencapai pertumbuhan 645% pada tahun 2008 (Budi Putra mantan editor Harian Tempo yang dirilis oleh CNET Asia portal IT). Indonesia merupakan satu dari beberapa negara yang mengalami perkembangan pesat penggunaan facebook.
Indonesia tercatat menduduki rangking ke 2 dari 10 negara pengguna facebook terbanyak. Lebih dari 35.174.940 penduduk Indonesia menggunakan facebook.
Pengguna facebook di Indonesia mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Tetapi sebagian besar pengguna facebook adalah kalangan remaja. Begitu banyak kalangan remaja yang sudah menggunakan jejaring sosial yang satu ini. Kemudahan yang didapatkan di facebook adalah daya tarik tersendiri bagi para kaum remaja. Hampir sebagian besar bahkan semua remaja di Indonesia memiliki facebook. Facebook saat ini sangat popular sekali di Indonesia yang melanda masyarakat Indonesia. Dengan facebook kita dapat menambah teman, dan juga dapat menemukan teman lama yang sudah tidak pernah berkomunikasi lagi (lost contect). Facebook membantu penggunanya untuk lebih mudah menjalin pertemanan. Alasan demikian yang membuat facebook memiliki pengguna yang sangat banyak.
Facebook juga dapat diakses secara mudah lewat internet yang ada di komputer ataupun laptop dan handphone. Pengaksesan facebook yang mudah tersebut yang membuat semua kalangan masyarakat tertarik untuk menggunakan facebook sebagai media refreshing mereka dari kejenuhan dan selain itu untuk hiburan tentunya.
Facebook juga menyediakan berbagai aplikasi-aplikasi yang menarik, salah satunya adalah berbagai permainan yang sering muncul di facebook. Pengguna facebook juga dapat mengikuti permainan “poker” untuk mendapatkan “chip” yang digunakan untuk memainkan permainan tersebut. Selain itu, di facebook kita juga bisa menjual atau membeli barang yang kita mau, karena sekarang para penjual tidak kehabisan akal dalam menjajakan barang dagangan nya, sekarang, karena teknologi telah maju, maka facebook juga digunakan sebagai media berdagang.
Masih banyak hal-hal lainnya yang dapat didapat d facebook. Foto-foto apapun juga dapat diunggah di facebook. Hal ini yang membuat banyak orang betah mengakses facebook berjam-jam. Selain foto, kita juga bisa menggugah video yang kita bikin. Facebook selain membawa dampak negative, facebook juga bisa membawa dampak positive bagi penggunannya, asalkan mengetahui cara pemakaian serta penggunannya secara benar.
REFERENSI
-
http://my.opera.com/kumpulan_info/blog/dampak-negatif-internet-untuk-anak
- Sarwono, S. W. 2006. Psikologi Remaja.
Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada.
-
http://www.sobatsehat.com/2009/09/26/7-dampak-negatif-tidak-sehat-dari-facebook/
- http://ayupurwaning.blog.upi.edu/category/seminar/
-
Langganan:
Postingan (Atom)