Selasa, 27 November 2012

Penting

Ini buatku, kamu, dia, kalian, dan mereka..
sebuah karangan tak jarang ilusi
Bukan hal yang penting biasa dianggap penting..
Tapi hal yang penting biasa dianggap penting..
Jika memang tidak penting buat apa ditanya penting..
Hal yang penting jarang dianggap penting.
Sudah jelas penting tapi masih tetap tidak penting..
Dari awalnya tidak penting jadi dianggap penting..
Sedikit bisa jadi tidak penting..
Banyak mungkin penting..
Sedikit ini tapi banyak itu akhirnya tidak penting menjadi penting..
Banyak ini tapi sedikit itu akhirnya penting menjadi tidak penting..
Bagaimana? Penting tidak? Atau tidak penting?



Zsazsa, 27 Nopember 2012

Kamis, 15 November 2012

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF HOMESCHOOLING BAGI ANAK

ABSTRAKSI
Zsazsa Novia Khairunnisa, DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF HOMESCHOOLING BAGI ANAK, ditulis dalam rangka melengkapi Tugas Ilmu Sosial Dasar Tahun2012
Dosen Pembimbing : Ira Windarty
Kata Kunci: Anak-anak, homeschooling, dampak positif, dampak negatif.
Semakin terdengar oleh telinga kita dari media massa seperti televisi, majalah, atau bahkan internet tentang para selebriti anak-anak sampai remaja yang bersekekolah dengan fasilitas homeschooling dikarenakan berbagai alasan seperti pekerjaan, waktu yang tersita dan banyak lagi. Namun seiring banyaknya “kabar” yang beredar mengenai sekolah formal, semakin  banyak orangtua yang menyekolahkan anak-anak mereka dengan sistem ini. Anak-anak mereka bukan dari kalangan selebriti yang waktunya banyak tersita oleh syuting, fashion show, talkshow, casting atau aktifitas intertainment lainnya. Mereka dari kalangan masyarakat, pada umumnya mereka memilih homeschooling sebagai pilihan pendidikan anak mereka agar anak mereka lebih terfokus pembelajarannya. Tapi setiap pilihan mengandung resiko, salah satunya adalah pergaulan. Sistem homeschooling tidak mengajarkan anak untuk berkelompok, bertukar pendapat dan bersosialisasi. Namun mereka, orangtua yang memilih anak mereka mengenyam pendidikan ini menjadikan sosialiasi sebagai alasan.

LATAR BELAKANG
Munculnya kesan kian terpuruknya mutu dan citra pendidikan Indonesia seringkali membuat orang tua semakin enggan atau sedikit merasa " risih " untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah formal. Hal ini disebabkan beberapa hal, diantaranya mereka telah menyadari, kalau sistem pendidikan kita telah ditempatkan sebagai usaha komersil oleh kaum kapitalis sehingga terkesan mahal.

Bermula dari paradigma berfikir masyarakat yang mulai cenderung kritis itulah salah satu faktor yang menyebabkan mereka terbangun landasan berfikirnya  untuk melakukan terobosan mencari pendidikan alternatif. Niatan awal dibentuknya
pendidikan alternatif oleh masyarakat ini tidak lain adalah sebagai bentuk usaha mereka mencari bentuk pendidikan yang murah dan lebih baik. salah satu pendidikan alternatif itu adalah Home Schooling.

Home Schooling berasl dari bahasa Inggris yaitu Home dan Schooling. Home berarti rumah dan Schooling berarti bersekolah. jadi, Home Schooling berarti bersekolah di rumah. maksudnya yaitu kegiatan yang biasanya dilakukan di sekolah dilakukan di rumah.

Menurut Agus Salim, Home Schooling berarti memindahkan segala potensi yang ada disekolah dibawa kerumah. hal ini bermaksud agar segala potensi yang ada dalam diri anak dapat dikembangkan dan di ajarkan di rumah.

Home Schooling juga sama dengan Home Education yaitu pendidikan yang dilakukan secara mandiri oleh keluarga, dimana materi-materinya di pilih dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.
PEMBAHASAN
A.  PENGERTIAN HOMESCHOOLING
Lahirnya Homeschooling bisa dilacak di tahun 1964. Di tahun itu, seorang guru yang bernama John Caldwell Holt menulis sebuah buku yang berjudul How Children Fail. Di buku itu Holt mengatakan bahwa kegagalan akademis seseorang anak bukan disebabkan oleh aktivitas pembelajaran di sekolah akan tetapi karena sekolah itu sendiri. Holt berkata, “The human animal is a learning animal; we like to learn; we are good at it; we don’t need to be shown how or made to do it. What kills the processes are the people interfering with it or trying to regulate it or control it” (manusia adalah binatang yang belajar; kita senang belajar; kita baik dalam belajar; kita tidak butuh petunjuk atau disuruh melakukannya. Yang menghilangkan proses itu adalah campur tangan manusia lain atau usaha untuk mengaturnya atau mengontrolnya).
Banyak dari keluarga di Amerika saat itu yang merespon positif pemikiran Holt. Mereka benar-benar mendidik anak-anak mereka di rumah. Dalam proses pelaksanaannya para orang tua itu berkorespondensi dengan Holt. Hingga akhirnya di tahun 1977, Holt menerbitkan majalah yang banyak berisi informasi-informasi mengenai pelaksanaan homeschooling.
Setelah Holt, pemikiran mengenai Homeschooling ini diteruskan oleh Raymond dan Dorothy Moore. Mereka mengatakan bahwa sekolah formal dapat merusak anak secara akademis, sosial, mental bahkan psikologis. Menurut mereka anak-anak akan jauh lebih baik jika mereka dididik oleh orang tua mereka  sendiri, dari pada oleh seorang guru sekolah formal yang paling berbakat dan paling bersemangat sekalipun. Pemikiran Raymond dan Dorothy Moore merupakan bentuk dukungan dari pemikiran Holt sebelumnya. Holt pernah menulis, “I want to make it clear that I don’t see home schooling as some kind of answer to badness of schools. I think that the home is the proper base for the exploration of the world which we call learning or education. Home would be the best base no matter how good the schools were” (Saya perjelas bahwa homeschooling bukan jawaban atas jeleknya kualitas sekolah. Saya kira rumah adalah tempat yang tepat untuk menjelajah dunia yang kita sebut sebagai belajar atau pendidikan. Rumah tetap tempat terbaik dibandingkan sekolah terbaik sekalipun).
Namun di Indonesia lahirnya Homeschooling bermula dari sebuah kisah yang masyhur dari pahlawan kita, Haji Agus Salim. Seorang tamu yang bernama Jef Last heran dengan kefasihan Islam Salim, anak laki-laki Agus Salim, dalam berbahasa Inggris. Padahal tidak ada seorangpun dari anak-anak Agus Salim yang disekolahkan.
Anak-anak Agus Salim adalah produk pertama dari Sekolah Rumah (Homeschooling) yang diselenggarakan oleh warga Indonesia. Agus Salim tidak menyekolahkan anak-anaknya karena alasan politis. Saat itu, seluruh sekolah dimiliki oleh penjajah Belanda. Harga diri Agus Salim sebagai pribumi lah yang menahannya untuk tidak  memasukkan semua anaknya di sekolah penjajah. Dan menurut sejarahnya, Homeschooling diselenggarakan oleh keluarga yang karena kondisi mengharuskan adanya praktek sekolah rumah. Orang yang bertugas mengoperasikan mercu suar misalnya. Letak mercusuar yang begitu terpencil tidak memungkinkan bagi anak-anak petugas untuk mengenyam pendidikan di sekolah formal. Homeschooling yang jadi pilihan.

B.  DAMPAK-DAMPAK HOMESCHOOLING
Tapi beserta itu tetap ada kekurangan yang akan membawa homeschooling menjadi jauh lebih buruk dibandingkan sekolah formal, inilah diantaranya :
Dampak Negatif
a.       Minimnya Sosialisasi Anak.
Menurut Daniel Goleman, sifat alamiah manusia adalah bersosialisasi dengan orang lain. Bahkan struktur otak kita juga telah disiapkan untuk bergaul dengan manusia lain. Maka, kurangnya sosialisasi akan sangat bepengaruh pada tumbuh kembang seorang manusia. Mendidik anak di dalam rumah akan mengurangi jam sosialisasi seorang anak dengan teman sebayanya. Berbeda ketika mereka belajar di sekolah. Di sekolah, seorang anak akan berinteraksi dengan anak-anak sebaya lainnya. Dan inilah kelebihan sekolah formal dibandingkan dengan homeschooling.
b.      Jika orang tua tidak memiliki latar belakang pendidikan guru.
Jika orang tua tidak memiliki latar belakang pendidikan guru, dapatkah orang tua mengajari anak-anaknya?, bisa. Tapi kemungkinan berhasilnya tidak selalu. Mengajar membutuhkan teori dan pengalaman sekaligus. Guru-guru di sekolah telah memiliki kualifikasi ini. Pengalaman mereka menangani berpuluh-puluh murid akan sangat berperan dalam membantu anak-anak belajar dengan sebaik-baiknya.
c.       Kurikulum yang kurang standar
Memang orang tua bisa mendapatkan kurikulum dari Dinas Pendidikan setempat untuk menyelenggarakan sekolah rumah. Tapi pengimplementasian kurikulum dengan sebaik-baiknya belum tentu dapat dilaksanakan setiap orang tua.
d.      Pelajaran yang tidak dikuasai orang tua.
Ini sangat mengganggu. Orang tua yang tidak memiliki latar belakang pendidikan guru akan sangat kesulitan dalam memberikan pelajaran tertentu kepada anak-anaknya. Pelajaran Matematika misalnya. Pelajaran ini tidak banyak penggemar. Atau pelajaran bahasa Inggris. Tidak semua orang menyukai bahasa asing ini.
e.      Mahalnya fasilitas dan buku-buku
Melaksanakan homeschooling, berarti harus menyediakan fasilitas dan buku-buku yang tidak murah harganya. Orang tua dengan ekonomi yang tidak mencukupi tentu akan sangat kesulitan dalam memenuhinya.
f.        Ketidakmampuan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif.
Untuk melaksanakan homeschooling diperlukan lingkungan yang nyaman dan aman untuk melakukan eksplorasi. Ini bukan hal yang mudah, karena untuk itu diperlukan ruangan yang cukup luas. Di negara kita, dimana masih banyak orang yang melakukan sosialisasi dengan bertamu ke rumah orang lain, pemilik sebuah rumah pasti menginginkan rumah yang besih dan rapi di mata tamunya. Sedangkan ketika menyelenggarakan homeschooling, rumah kemungkinan besar akan menjadi tidak rapi. Siapkah orang tua?
g.      Ketidakmampuan orang tua menjadi teladan dan fasilitator.
Ini penting. Sebab, anak-anak belajar dengan meniru orang dewasa di sekitarnya. Siapkah orang tua? Mayoritas orang tua tidak pernah mengalami proses belajar melalui homeschooling. Tapi mereka belajar di sekolah formal. Sangat besar kemungkinannya mereka hanya semacam “memindahkan” sekolah ke rumah. Padahal sekolah formal dan homeschooling jauh berbeda.
h.      Ketidaksiapan orang tua untuk terus belajar.
Di zaman ini orang tua semakin sibuk dengan kegiatan-kegiatan ekonomi dan sosial yang sangat menyita waktu. Sempatkan mereka untuk belajar banyak hal demi menunjang behasilnya proses belajar di rumah. Bukan hal yang mudah.
Kekurangan-kekurangan di atas bukannya tidak dapat ditemui di sekolah formal. Tapi, walaupun begitu, pasti lebih minimal mengingat tempat itu memang sejak awal disiapkan sebagai tempat belajar. Berbeda dengan rumah yang disiapkan sebagai tempat untuk tinggal dan melepas lelah serta berinteraksi sesama anggota keluarga. Bisa jadi pemikiran Holt mengenai homeschooling benar. Tapi ketidaksiapan orang tua bisa menjadi masalah yang serius. Selain itu, sekolah tetap mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki oleh sekolah rumah. Yang paling penting dari sekolah formal, menurut saya, adalah interaksi anak dengan teman sebayanya, dengan guru. Di sekolah mereka belajar untuk bekerja sama, untuk mempertahankan pendirian dan berempati. Hal inilah yang disebut sebagai Hidden Curriculum. Ini tidak bisa ditemukan dalam homeschooling karena interaksi anak yang sangat terbatas.

Dampak Positif
1. Home Schooling mengakomodasi potensi kecerdasan anak secara maksimal karena setiap anak memiliki keberagaman dan kekhasan minat, bakat, dan ketrampilan yang berbeda-beda. potensi ini akan dikembangkan secara maksimal bila keluarga memfasilitasi suasana belajar yang mendukung dirumahnya sehingga anak didik benar-benar merasa at home dalam proses pembelajarannya.
2. Metode ini mampu menghindari pengaruh lingkungan negatif yang mungkin akan dihadapi oleh anak di sekolah umum.pergaulan bebas, tawuran, rokok, dan obat-obatan terlarang  menjadi momok yang terus menghatui para orang tua sedangkan mereka tak dapat mengawasi putra putrinya setiap waktu.
3. Dengan Home Schooling kecerdasan anak akan berkembang secara penuh karena anak diberikan kebebasan untuk belajar. Home Schooling memberi banyak keleluasaan bagi anak didik untuk menikmati proses belajar.
4. Setiap siswa
Home Schooling di beri kesempatan untuk terjun langsung mempelajari materi yang disediakan.


MENYELAMATKAN SEKOLAH
Walaupun belum berkembang secara masif, homeschooling bisa menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan sekolah formal di masa mendatang. Seiring dengan perkembangan zaman yang tidak bisa dibendung lagi, sekolah mestinya terus melakukan perubahan ke hal-hal yang lebih baik.
Perubahan yang saya maksud; Pertama, Melatih guru secara kontinyu. Universitas-universitas kita sudah saatnya memperbanyak penelitian tentang metode pembelajaran terbaik yang cocok dengan kondisi sosial budaya masyarakat. Setelah itu, mereka menyelenggarakan pelatihan terhadap guru secara berkesinambungan. Kedua, Proses pembelajaran yang dapat melayani beragam kecerdasan dan gaya belajar. Riset Howard Gardner menunjukkan bahwa sekolah yang hanya melayani dua tipe kecerdasan dan menghasilkan murid-murid yang putus sekolah. Di sekolah model ini, anak-anak dengan kecerdasan tertentu merasa tidak diperhatikan dalam proses pembelajaran.
Yang Ketiga adalah Sistem penilaian yang sekarang harus dirubah. Kita semua tahu bahwa semua orang belajar dari kesalahan. Maka kita harus menghargai kesalahan sebagai langkah untuk mencapai keunggulan. Murid-murid harus dimotivasi agar berani mengambil resiko.
Inilah beberapa hal yang harus dilakukan untuk menyelamatkan sekolah. Kita perlu menjaga kepercayaan orang tua terhadap sekolah. Filosofi yang dipakai Holt dalam menggagas homeschooling adalah bahwa belajar harus dialami setiap orang secata natural. Dan menurut Holt, sekolah tidak menyediakan atmosfir ini. Maka, saat ini kita dihadapkan pada dua pilihan: kita harus menyediakan proses belajar yang natural di sekolah formal, atau jika tidak, sekolah akan menemui ajalnya.

Daftar Pustaka
http://afa-belajar.blogspot.com/2012/05/homeschooling.html

Selasa, 13 November 2012

PENGARUH FACEBOOK TERHADAP PENDIDIKAN ANAK-ANAK



ABSTRAKSI
Zsazsa Novia Khairunnisa, PENGARUH FACEBOOK TERHADAP ANAK-ANAK, ditulis dalam rangka melengkapi Tugas Ilmu Sosial Dasar Tahun2012
Dosen Pembimbing : Ira Windarty
Kata Kunci: Anak-anak, Facebook, dampak.
Dewasa ini anak-anak hingga remaja merupakan pengguna facebook terbanyak. Namun yang mengkhawatirkan adalah tidak sedikit mereka menjelajah di dunia maya tanpa kontrol dan pengawasan orangtua atau bahkan orang tua mereka sama sekali tidak dapat mengoperasikan media sosial network tersebut.

LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi saat ini sangat berkembang pesat dan dapat dinikmati oleh berbagai macam lapisan masyarakat di berbagai dunia. Salah satunya adalah internet yang sekarang ini banyak digunakan semua orang, dari anak kecil, remaja, sampai orang dewasa. Penggunaan internet di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Jumlah pertambahan pengguna Internet di Indonesia dalam 1 tahun belakangan ini mencapai angka 1000% atau berarti pertumbuhan 10 kali lipat. Internet memberikan kemudahan untuk kita dalam mencari informasi apa saja yang kita butuhkan, misalnya mengenai pengetahuan, hiburan, kesehatan, dan lain-lain. Selain itu, internet dapat juga sebagai tempat untuk berinteraksi sosial atau membangun relasi dengan setiap orang dari berbagai belahan dunia. Di beberapa tahun yang lalu di saat Indonesia belum mengenal dunia internet, para masyarakat kebanyakan masih menggunakan cara yang sangat alami untuk berkomunikasi dengan sesamanya, baik itu melalui surat menyurat, ataupun melalui media telepon rumah, yang mana media tersebut sangat modern di zamannya.
Berkembangnya teknologi masa kini pastinya juga sangat berpengaruh terhadap masyarakat yang ada di dalamnya. Sebagai contohnya negara-negara yang sangat mempengaruhi perkembangan teknologi di dunia ini  maju saat ini sangatlah banyak, mulai dari negara barat Amerika Serikat, hingga tetangga kita sendiri yaitu Jepang.
Saat ini, telah ada media jejaring sosial yang dapat menghubungkan para masyarakat terhadap sesamanya dengan mudah. Media jejaring sosial tersebut sering kita kenal dengan nama Facebook, Twitter, Skype dan lain sebagainya. Penggunannya pun juga sangatlah banyak mulai dari kalangan orang tua, mahasiswa, dosen, guru, serta anak-anak di kalangan SD. Dari perkembangannya zaman pun juga dapat terlihat meningkatnya pengguna yang seharusnya media ini digunakan oleh orang dewasa.
Pengaruh positif serta negatifnya pun juga bisa dilihat di kehidupan nyata dari mulai orang dewasa hingga anak-anak. Tak dapat kita pungkiri, banyak para orang tua yang mengajarkan jejaring sosial kepada anak-anak mereka untuk berkomunikasi. Padahal jejaring sosial tersebut jika tidak digunakan untuk hal-hal yang baik maka dampaknya akan sangat negatif terhadap perkembangan psikologis anak di masa pertumbuhannya.
PEMBAHASAN
Pengertian Facebook
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg pada 4 Februari 2004, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School. Atau dapat juga diartikan facebook adalah sebuah web jejaring social yang memungkinkan para pengguna dapat menambahkan profil dengan foto, kontak, ataupun informasi personil lainnya dan dapat bergabung dalam komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya.
Bagi yang sudah mempunyai account facebook, untuk mulai beraktifitas di facebook dan berinteraksi dengan pengguna lain kita wajib masuk / login terlebih dahulu via halaman facebook login. Sedang bagi pengguna baru / belum pernah daftar sebelumnya, tentu diwajibkan untuk mendaftar dahulu supaya mendapatkan account facebook baru. Kita tinggal memasukkan username (nama pengguna), alamat email, kata sandi, tanggal lahir, dsb seperti yang diminta di form registrasi dilanjutkan dengan langkah-langkah seperti yang diminta, sangat mudah memang. Lalu, bagaimana untuk yang belum punya email, apakah bisa mendaftar facebook? Bisa, namun harus membuat account email terlebih dahulu pada alamat www.yahoo.com.

Yang pada mulanya pengunaannya hanya diperuntukkan bagi mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Universitas Boston, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-e suatu universitas dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini.
Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sampai akhirnya, pada September 2006 Facebook mulai membuka pendaftaran bagi siapa saja yang memiliki alamat email. Pada waktu itu jumlah pengguna facebook terus bertambah. Sampai beberapa perusahaan besar seperti friendster, Viacom, bahkan Yahoo tertarik untuk membeli/mengakuisisi facebook. Tapi semua tawaran tersebut ditolak oleh Mark Zuckerberg sebagai pendiri Facebook meskipun harga yang ditawarkan terbilang fantastis. Friendster menawar 10 juta US dollar, Viacom 750 juta US dollar, dan yahoo 1 Milyar US dollar.
Pada akhirnya, langkah yang diambil Zuckerberg tersebut sangatlah tepat karena facebook terus berkembang dan pada 2007 terdapat penambahan 200 ribu account baru perharinya. Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Sampai pada 2009, penghasilan facebook mencapai nominal 800 juta US dollar. Malahan di tahun 2010 sempat ditaksir angka akan melambung mencapai lebih dari 1 Milyar US dollar. Yang mana sumbernya ditaksir dari hasil periklanan. Untuk jumlah pengguna, di tahun 2010 lalu, sudah melebihi angka 500 juta user. Dan pada bulan Oktober 2012 kemarin, pengguna facebook sudah mencapai angka 1 miliar user yang dapat diartikan 1 dari 7 orang manusia bumi merupakan pengguna facebook.
Pengaruh Facebook terhadap Anak-Anak
Dampak positive Facebook bagi anak-anak
- Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
- Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial, anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski
sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
- Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang
mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
- Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka yang berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.


Dampak negative Facebook bagi anak-anak
1.       Menggangu konsentrasi belajar anak
bagi anak-anak jejaring sosial seperti facebook memiliki banyak pengaruh termasuk terhadap prestasi di sekolah. Berikut ditampilkan hasil dari pengamatan mengenai prestasi sekolah anak sebelum dan sesudah menggunjakan facebook.
Sebelum Siswa menggunakan facebook
No
Nama Siswa
Intensintas Penggunaan Faceboook/hari
Intensitas Belajar/hari
Nilai Prestasi
1
Siswa 1
-
3 jam
85
2
Siswa 2
-
2 jam
80
3
Siswa 3
-
2 jam 30 menit
83
4
Siswa 4
-
1 jam
75
5
Siswa 5
-
1 jam 30 menit
78

     Setelah Siswa menggunakan facebook
No
Nama Siswa
Intensitas Penggunaan Facebook/hari
Intensitas Belajar/hari
Nilai Prestasi
1
Siswa 1
3 jam
1 jam
75
2
Siswa 2
1 jam 30 menit
45 menit
70
3
Siswa 3
2  jam 30 menit
50 menit
73
4
Siswa 4
1 jam
30 menit
60
5
Siswa 5
2 jam
35     enit
65
Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi anak sesudah menggunakan facebook sangat merosot bahkan intensitas jam belajar mereka berkurang. Disini sangat terlihat jelas bahwa penggunaan facebook pada anak dapat membawa pengaruh negatif terhadap prestasi, mereka akan terbiasa dengan waktu yang mereka gunakan untuk berakses dengan teman-temannya.
2.       Mengganggu kesehatan
Jika anak-anak terlalu sering mengakses komputer ato elektroonik yang lainnya, akan memudahkan mereka terganggu kesehatannya, baik mulai dari gangguan makan, tidur, obesitas, serta gangguan mata yang diakibatkan karena mereka sering menatap layar komputer ato laptop secara sering.
3.       Mengurangi sosialisasi anak-anak terhadap lingkungan
Pengaruh dari facebook yang lainnya adalah membuat anak-anak tidak peduli dengan lingkungan sekitar nya, karena mereka akan sibuk dengan teman-teman nya di facebook, mereka akan masa bodoh dengan segala sesuatu yang ada disekelilingnya.
4.       Memudahkan anak-anak untuk mengakses gambar-gambar yang tidak mendidik
Dari facebook jika tidak di batasi serta di beri pengertian terhadap anak-anak, maka akan memudahkan mereka mengakses segala macam foto yang mereka mau, bahayanya jika mereka bisa mengakses foto-foto yang tidak senonoh di facebook. Karena di facebook sangat banyak sekali gambar yang memudahkan mereka untuk mengetahui dari sana.
5.      Mengurangi tingkat pemahaman bahasa
Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk-beluk berkomunikasi di kehidupan nyata – seperti bahasa tubuh dan nada suara – menjadi berkurang. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.


6.       Banyak penipuan
Penipuan sangatlah banyak sekali di facebook, bagi anak-anak yang tidak mengetahui hal ini dapat membahayakan mereka. Bahayanya mereka dapat di tipu dan di culik, bisa juga mereka di perjual belikan untuk di perdagangkan. Maka dari itu, wajib bagi orang tua untuk waspada terhadap hal-hal semcama ini di facebook, agar para orang tua dapat memberi wacana bagi anak-anak mereka.
7.       Menghamburkan uang
Bagi anak-anak yang tidak mempunyai komputer dan alat elektronik lainnya untuk mengakses internet, maka biasanya dari mereka sering datang ke warnet untuk mengakses internet, dan pastinya mereka akan menggunakan jejaring sosial untuk bermain bersama teman-temannya di sana.
8.       Berkurangnya waktu untuk keluarga
Kebersamaan dalam keluarga adalah nomer satu, biasanya slogan seperti itu tidak berlaku bagi facebookers, menurut mereka, teman-teman di facebook lah yang nomer satu. Tidak jarang, perhatian terhadap keluarga jadi berkurang.
9.       Mengakibatkan perselisihan
Tidak adanya kontrol di dalam penggunaan facebook, serta pengguna facebook yang belum bisa berfikir secara dewasa, mengakibatkan adanya perselisihan di dalamnya.
Namun, banyak nya perselisihan ini, tidak mengurangi pengguna facebook untuk berkomunikasi termasuk anak-anak.
KESIMPULAN
Media jejaring sosial saat ini memang sangat sering digunakan sebagai media utama untuk berkomunikasi, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak juga memanfaatkan media tersebut. Facebook adalah jejaring sosial yang perkembangannya sangat pesat di kalangan remaja dewasa ini. Facebook menduduki rangking pertama sebagai jejaring sosial yang terlaris diantara jejaring-jejaring sosial lainnya. Tercatat perkembangan penggunaan facebook oleh masyarakat Indonesia yang mencapai pertumbuhan 645% pada tahun 2008 (Budi Putra mantan editor Harian Tempo yang dirilis oleh CNET Asia portal IT). Indonesia merupakan satu dari beberapa negara yang mengalami perkembangan pesat penggunaan facebook.
Indonesia tercatat menduduki rangking ke 2 dari 10 negara pengguna facebook terbanyak. Lebih dari 35.174.940 penduduk Indonesia menggunakan facebook.
Pengguna facebook di Indonesia mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Tetapi sebagian besar pengguna facebook adalah kalangan remaja. Begitu banyak kalangan remaja yang sudah menggunakan jejaring sosial yang satu ini. Kemudahan yang didapatkan di facebook adalah daya tarik tersendiri bagi para kaum remaja. Hampir sebagian besar bahkan semua remaja di Indonesia memiliki facebook. Facebook saat ini sangat popular sekali di Indonesia yang melanda masyarakat Indonesia. Dengan facebook kita dapat menambah teman, dan juga dapat menemukan teman lama yang sudah tidak pernah berkomunikasi lagi (lost contect). Facebook membantu penggunanya untuk lebih mudah menjalin pertemanan. Alasan demikian yang membuat facebook memiliki pengguna yang sangat banyak.
Facebook juga dapat diakses secara mudah lewat internet yang ada di komputer ataupun laptop dan handphone. Pengaksesan facebook yang mudah tersebut yang membuat semua kalangan masyarakat tertarik untuk menggunakan facebook sebagai media refreshing mereka dari kejenuhan dan selain itu untuk hiburan tentunya.

Facebook juga menyediakan berbagai aplikasi-aplikasi yang menarik, salah satunya adalah berbagai permainan yang sering muncul di facebook. Pengguna facebook juga dapat mengikuti permainan “poker” untuk mendapatkan “chip” yang digunakan untuk memainkan permainan tersebut. Selain itu, di facebook kita juga bisa menjual atau membeli barang yang kita mau, karena sekarang para penjual tidak kehabisan akal dalam menjajakan barang dagangan nya, sekarang, karena teknologi telah maju, maka facebook juga digunakan sebagai media berdagang.
Masih banyak hal-hal lainnya yang dapat didapat d facebook. Foto-foto apapun juga dapat diunggah di facebook. Hal ini yang membuat banyak orang betah mengakses facebook berjam-jam. Selain foto, kita juga bisa menggugah video yang kita bikin. Facebook selain membawa dampak negative, facebook juga bisa membawa dampak positive bagi penggunannya, asalkan mengetahui cara pemakaian serta penggunannya secara benar.

REFERENSI


- http://my.opera.com/kumpulan_info/blog/dampak-negatif-internet-untuk-anak
- Sarwono, S. W. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada.
- http://www.sobatsehat.com/2009/09/26/7-dampak-negatif-tidak-sehat-dari-facebook/
- http://ayupurwaning.blog.upi.edu/category/seminar/